Selasa, 18 November 2014

buah mangga

Aku dan adikku bermain kerumah sodaraku. Kebetulan sodaraku mau membuat makanan ringan. Sambil menunggu makanan itu aku main dulu diluar. Didepan halaman rumah saudaraku ada pohon buah yang lebat, aku meminta izin kepada saudaraku untuk mengambil buah itu. Kak, aku boleh ambil buahnya? Tanyaku kepada kak rani. Iya, silahkan, tapi kamu sendiri ya? Jawab kak rani. Iya kak, jawabku.

Untuk mengambil buah itu akupun naik ke pohon tapi aku jatuh terus dari pohon. Aduh..jeritku saat jatuh. Hahaha...adikku menertawaiku. Ih kamu jangan menertawai aku emang kamu bisa naiknya? Tanyaku.ya, bisa lah...awas aku coba. Jawab adikku.
Adikku mencoba naik tapi ia hanya bisa sampai tengah saja. Akhirnya adikku turun kembali dan aku berfikir bagaimana caranya agar bisa mengambil buah itu. Emmz...gimana ya caranya?.ucapku. kak kenapa gak suruh kakek aja yang naik? Tanya adikku. Tapi kan kakeknya belum datang, jawabku. Kalau gitu tunggu aja kakek sampai datang, ujar adikku. Iya deh kita tunggu kakek.
Akhirnya aku dan adikku duduk diluar menunggu kakek datang. Sementara itu makanan yang tadi dibuat kak rani sudah matang. Aku dan adikku memakan dulu makanan itu. Setelah selesai kakek pun datang.
Kek, tolong ambilin buah mangga itu dong! Suruh aku kepada kakek. Iya kek tapi aku ga bisa ngambilnya ? jawabku. Iya nanti kakek naik kepohon itu jawab kakek.
Kakekpun naik dan mengambil buah mangga yang merah itu. Setelah mengambil banyak kakek turun kembali dan memberi buah itu kepada aku dan adikku.
Nih, buahnya! Ucap kakek. Asyik, makasih ya kek, ucapku. Iya sama-sama. Kata kakek.
Kak ayo buka buahnya aku udah ga sabar mau buah itu, ujar adikku.  Iya tunggu dulu yakakek ambil dulu pisau, jawabku.
Aku pergi ke dapur mengambil pisau. Lalu membuka buah mangga itu dan dipotong-potong. Aku dan adikku dan kakek memakan buah itu. Eemmz...enak sekali buah ini, ucapku. Iya kak manis. Ucap adikku.
Setelah habis buah mangganya, ada satu lagi buah mangga yang belum dibuka. Nih, satu lagi belum dibuka, ambil aja kerumah! Ucap kakekku. Makasih kek, jawabku. Iya, ucap kakek.
Aku dan adikku pulang kembali kerumah dan memberikan buah itu kepada ibu untuk dimakan esok hari

0 komentar:

Posting Komentar