Huh
kenapa banyak banget pr sih” gumamku sambil malas-malasan. Aku pikir lebih baik
aku tidur terlebih dahulu sekiranya untuk menyegarkan pikiranku dan
meningkatkan konsentrasiku nantinya setelah aku bangun kembali.
Seperti
ada sosok yang membangunkanku, setiap kali saja ketika dihantui banyak pr, aku selalu
bangun sekitar jam 2. Walaupun aku terbangun, aku masih bermalas-malasan karena
masih mengantuk. Tapi tak berapa lama aku beranjak dari kasurku untuk
mengerjakan pr.
“Hoahm…
kenapa pr ini begitu banyak” gumamku sambil mengantuk. Ada 3 pr yang harus ku
kerjakan sekarang, aku lebih memilih mengerjakan pr PKn terlebih dahulu.
“Selesai juga, sudah satu jam aku mengerjakan pr PKn ini” ucapku. Selanjutnya
ku memilih untuk mengerjakan pr Biologi, ketika ku lihat soalnya, ini begitu
susah, sudah aku membolak-balik halaman demi halaman dalam buku tak ku temui
juga jawabannya. Sudah aku cari-cari di google tapi hasilnya nihil. “Sebenarnya
pr macam apa ini sih” gumamku sambil marah-marah.
Ketika
ku lihat lagi ke jam dinding ku, ternyata sudah jam 4, waktu terasa begitu
cepat berlalu padahal masih banyak pr yang harus ku kerjakan. Niatnya aku mau
berbaring untuk merentangkan badan tapi aku ketiduran. Kemudian aku dibangunkan
oleh ibuku, dan ketika kulihat jam, ternyata sudah jam setengah 6. Aku
cepat-cepat mengambil air wudhu untuk kemudian shalat subuh.
“Halah
sudah pagi padahal pr masih belum selesai” gumamku. Biasanya ketika di kelas,
aku menyontek pr dari teman-temanku, tapi tidak kali ini. Aku belum rapih-rapih
padahal sudah jam 6, biasanya jam segini aku sudah berangkat ke sekolah. Aku
langsung cepat-cepat mandi, rapih-rapih, mengemas buku-buku, tapi aku tidak
tahu dimana lembar kegiatan yang harusnya ku bawa hari ini pada pelajaran
Sejarah. Aku mencari-cari di meja belajarku tapi tak ku temui. Aku bingung harus
berbuat apa. Ternyata ketika ku lihat jam lagi, sudah jam setengah 7. “Kenapa
cepat sekali sih” gumamku sambil cepat-cepat berangkat sekolah.
Jarak
dari rumahku ke sekolah cukup jauh terlebih lagi selalu macet di jalan.
Ternyata ketika ku sampai di sekolah, gerbang sudah ditutup. Aku terlambat 7
menit. Aku kembali pulang ke rumah. Sesampainya di rumah orangtuaku bertanya
“Kenapa pulang?” tanya Ibuku. “Aku telat Mah” jawabku sambil berjalan menuju
kamarku.
Keesokkan
harinya di sekolah, aku dipanggil oleh Wali Kelasku untuk menemuinya. Ia
bertanya kepadaku “Kenapa kemarin tidak hadir?” tanya Wali Kelasku. “Saya telat
Pak” jawabku. “Kenapa telat?” tanya Wali Kelasku. “Saya telat karena tidak
dapat mengoptimalkan waktu yang saya miliki” jawabku.
Setelah
beberapa nasihat yang ia lantunkan kepadaku, aku mengakhiri pembicaraan
dengannya.
“Sudah
iya Pak. Saya mau belajar lagi” ucapku sambil tersenyum pergi meninggalkan Wali
Kelasku.
0 komentar:
Posting Komentar