Rabu, 19 November 2014

tuna grahita

KEMAMPUAN MEMBUAT SABUN
PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VII
DI SLB AL-HUDA KECAMATAN SADANANYA
CIAMIS


PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Penulisan Karya Ilmiah ( Skripsi ) Pada Program Studi Pendidikan Luar Biasa FKIP UNINUS



Description: E:\data logo\DATA LOGO\LOGO\logo-uninus-bagus.jpg













Disusun Oleh :

YUSUP
NIM. 410321066572










PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2014

D A F T A R  I S I


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

A.    Latar Belakang
B.    Rumusan Masalah
C.     Bahasan Masalah
D.    Tujuan Penelitian
E.     Definisi Operasional
F.     Kegunaan Penelitian
G.    Pertanyaan Penelitian
H.    Metode dan Teknik Penelitian






















 




PROPOSAL
KEMAMPUAN MEMBUAT SABUN
PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VII
DI SLB AL-HUDA SADANANYA
CIAMIS



A.     Latar Belakang

Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan segala jenis kemampuan dari segala aspek, agar dapat hidup secara mandiri baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Sekolah salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mendidik dan melatih peserta didik agar menjadi manusia yang berguna. Oleh karena itu maka guru salah satu tenaga pendidik harus benar-benar memahami keadaan anak dan apa kebutuhan anak bagaimana memotifikasi anak pada saat pembelajaran sehingga tercapainya tujuan penelitian.
Pendidikan adalah kebutuhan bagi setiap warganegara, untuk memenuhi segala kebutuhannya adanya usaha yang nyata dari semua pihak diantaranya diberikannya pelayanan pendidikan kepada setiap warganegara. Demikian pula kepada para penyandang cacat atau disebut juga dnegan anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan dan pendidikan yang layak sesuai dengan perundang-undangan no.20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dan pada pasal 32 ayat 1. Menjelaskan “ pendidikan khusus adalah pendidikan yang diberikan kepada peserta didik yang mengalami tingkat kwsulitan dalam proses pembelajaran dikarenakan adanya kelainan fisik, emosi, mental serta memiliki kecerdasan dan bakat istimewa”. Atas dasar inilah anak berkebutuhan khusus dapat mencapai tujuan sesuai dengan kemampuannya.
Oleh karena itu pemerintah beserta seluruh warga masyarakat diharuskan memiliki rasa tanggung jawab terhadap dunia pendidikan baik dari segi sarana maupun prasarana pendidikan. Pendidikan tersebut dapat berupa pendidikan formal, non formal maupun informal dari berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Demikian pula dengan pendidikan luar biasa atau disebut juga pendidikan berkebutuhan khusus. Layanan yang dapat diberikan kepada anak luarbiasa yang dirumah adalah layanan secara khusus sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 72 tahun 1991 yaitu tentang pendidikan luar biasa dan pada bab II pasal 2 berbunyi :
            Pendidikan luar biasa bertujuan membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan ketrampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan social, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkannya dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan.
Berdasarkan pernyataan diatas pemerintah secara tegas menjamin hak bagi semua anak luar biasa berhak mendapatkan layanan pendidikan yang baik. Oleh karena itu khususnya tenaga kependidikan diwajibkan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada mereka sesuai dengan bidang kependidikan.
Penyelenggaraan pendidikan bagi anak tunagrahita diantaranya pendidikan formal seperti sekolah luar biasa. Mereka berhak mendapatkan pelayanan pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang dimilikinya. Peranan sekolah khususnya sekolah luar biasa memberikan pendidikan yang bermanfaat khususnya bagi anak tunagrahita agar supaya membawa bekal dimasa yang akan datang. Yaitu membawa kearah perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan peserta didik dalam penyesuaian dnegan lingkungannya serta memperoleh fisik dan mental untuk mengikuti pendidikan.
Salah satu pembelajaran yang diberikan kepada anak tunagrahita adalah pembelajaran ketrampilan yang menyangkut aktifitas serta berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan sehari-hari seperti : mandi dan mencuci.
Berdasarkan hasil observasi dilingkungan masyarakat kenyataannya banyak sekali warga masyarakat bahkan hampir seluruh warga masyarakat setiap kali mandi dan mencuci menggunakan sabun.
Atas dasar itulah peneliti merasa tertarik untuk memilih proposal yaitu tentang “KEMAMPUAN MEMBUAT SABUN PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS VII DI SLB AL-HUDA DI LINGKUNGAN SADANANYA “.

B.     Rumusan Masalah
Rumusa masalah dalam penelitian ini adalah sebagai : bagaimana kemampuan anak tuna grahita ringan kelas VII dalam membuat sabun di SLB Al-Huda kecamatan sadananya kab.ciamis.

C.      Batasan Masalah
Dalam pelaksanaan penelitian tentang membuat sabun maka penelitian membatasi masalah sebagai berikut :
1.      Pelaksanaan membuat sabun pada anak tuna grahita kelas VII di SLB Al-Huda kecamatan sadananya Kab. Ciamis.
2.      Kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak tuna grahita dalam membuat sabun.
3.      Upaya mengatasi kesulitan-kesulitan dalam membuat sabun.

D.     Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian melakukan penelitian kepada anak tuna grahita ringan tentang membuat sabun sebagai berikut :
1.      Memperoleh gambaran tentang terhadap kemampuan anak tuna grahita ringan kelas VII dalam membuat sabun
2.      Memahami kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak tuna grahita kelas VII dalam membuat sabun.
3.      Memperoleh gambaran dalam mengatasi kesulitan-kesulitan anak tuna grahita ringan dalam membuat sabun.

E.      Definisi Operasional
1.      Pembelajaran berarti upaya perubahan tingkah laku akibat dari interaksi dengan lingkungannya atau perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya ( depdikbud, 1995 ).
2.      Meningkatkan Kemampuan
Meningkatkan kemampuan adalah mengembangkan potensi yang dimiliki anak ( kamus bahasa Indonesia 2001:431). Meningkatkan kemampuan dalam hal ini adalah meningkatkan kemampuan dalam membuat sabun.
3.      Anak tunagrahita ringan : mereka yang termasuk kelompok ini meskipun kecerdasannya dan adaptasi sosialnya terhambat namun mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang dalam bidang akademik.
4.      Kesulitan belajar
Kesulitan belajar berarti suatu kondisi yang kronis yang diduga bersumber neorologis yang secara selektif mengganggu perkembangan integrasi dan atau kemampuan verbal ( Abdurrahman:1998:6).

Jadi yang dimaksud peneliti memilih judul tersebut diatas adalah bagaimana upaya guru menggali potensi yang dimiliki anak dan bagaimana cara penerapannya sehingga memiliki kemampuan dalam bidang ketrampilan, bermanfaat dan bisa dikembangkan baik untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat sehingga bisa hidup secara mandiri dan tidak ketergantungan terhadap orang lain.




F.      Kegunaan Penelitian
Setelah diadakannya penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1.      Menambah wawasan keilmuan bagi peneliti tentang membuat sabun pada anak tunagrahita ringan.
2.      Menigkatkan kemampuan anak dalam proses pembelajaran.
3.      Sebagai bahan masukan bagi pihak terkait yang membutuhkan rujukan tentang masalah kesulitan belajar dan cara menanganinya.

G.     Pertanyaan Penelitian
Ada beberapa pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah kemampuan anak tunagrahita ringan pada saat pelaksanaan membuat sabun.
2.      Kesulitan apa saja yang dihadapi anak tunagrahita ringan pada saat pelaksaan membuat sabun.
3.      Usaha apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak tunagrahita ringan pada pelaksanaan membuat sabun.

H.    Metode dan Teknik Penelitian
1.     Metode
Metode penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kolaboratif, maksudnya karena penelitian ini mengungkapkan masalah yang sedang berlaku saat ini dan merumuskan pengembangan alat asesmen dilakukan secara bekerjasama dengan guru kelas yang diteliti.
2.     Teknik Penelitian
Adapun teknik penelitian dalam pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah :
a.       Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung kepada subjek penelitian yaitu guru dan anak tuna grahita ringan kelas VII di SLB Al-Huda Sadananya.
b.      Wawancara
Wawancara adalah Tanya jawab dengan guru VII di SLB Al-Huda Sadananya.
c.       Lokakarya
Lokakarya adalah penelitian ini kerjasama antara peneliti dengan guru kelas VII di SLB Al-Huda Sadananya untuk membuat pengembangan alat asesmen yang diberikan kepada anak didik.



I.       Subjek Penelitian

Yag menjadi subjek penelitian ini adalah 1 orang guru dan 2 orang murid kelas VII di SLB Al-Huda Sadananya.

0 komentar:

Posting Komentar