KEMAMPUAN MEMBUAT SABUN
PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VII
DI SLB AL-HUDA KECAMATAN SADANANYA
CIAMIS
PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Penulisan
Karya Ilmiah ( Skripsi ) Pada Program Studi Pendidikan Luar Biasa FKIP UNINUS
Disusun Oleh
:
YUSUP
NIM. 410321066572
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2014
D A F T A R
I S I
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Bahasan
Masalah
D. Tujuan
Penelitian
E. Definisi
Operasional
F. Kegunaan
Penelitian
G. Pertanyaan
Penelitian
H. Metode dan
Teknik Penelitian
PROPOSAL
KEMAMPUAN MEMBUAT SABUN
PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VII
DI SLB AL-HUDA SADANANYA
CIAMIS
A.
Latar Belakang
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan segala jenis kemampuan
dari segala aspek, agar dapat hidup secara mandiri baik di lingkungan keluarga
maupun lingkungan masyarakat. Sekolah salah satu lembaga pendidikan yang
bertujuan untuk mendidik dan melatih peserta didik agar menjadi manusia yang
berguna. Oleh karena itu maka guru salah satu tenaga pendidik harus benar-benar
memahami keadaan anak dan apa kebutuhan anak bagaimana memotifikasi anak pada
saat pembelajaran sehingga tercapainya tujuan penelitian.
Pendidikan adalah kebutuhan bagi setiap warganegara, untuk
memenuhi segala kebutuhannya adanya usaha yang nyata dari semua pihak
diantaranya diberikannya pelayanan pendidikan kepada setiap warganegara.
Demikian pula kepada para penyandang cacat atau disebut juga dnegan anak
berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan dan
pendidikan yang layak sesuai dengan perundang-undangan no.20 tahun 2003 tentang
system pendidikan nasional dan pada pasal 32 ayat 1. Menjelaskan “ pendidikan
khusus adalah pendidikan yang diberikan kepada peserta didik yang mengalami
tingkat kwsulitan dalam proses pembelajaran dikarenakan adanya kelainan fisik,
emosi, mental serta memiliki kecerdasan dan bakat istimewa”. Atas dasar inilah
anak berkebutuhan khusus dapat mencapai tujuan sesuai dengan kemampuannya.
Oleh karena itu pemerintah beserta seluruh warga masyarakat
diharuskan memiliki rasa tanggung jawab terhadap dunia pendidikan baik dari
segi sarana maupun prasarana pendidikan. Pendidikan tersebut dapat berupa
pendidikan formal, non formal maupun informal dari berbagai jenis dan jenjang
pendidikan. Demikian pula dengan pendidikan luar biasa atau disebut juga
pendidikan berkebutuhan khusus. Layanan yang dapat diberikan kepada anak
luarbiasa yang dirumah adalah layanan secara khusus sesuai dengan peraturan
pemerintah nomor 72 tahun 1991 yaitu tentang pendidikan luar biasa dan pada bab
II pasal 2 berbunyi :
Pendidikan luar biasa bertujuan
membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan mental agar mampu
mengembangkan sikap, pengetahuan dan ketrampilan sebagai pribadi maupun anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan social,
budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkannya dalam dunia kerja atau
mengikuti pendidikan lanjutan.
Berdasarkan pernyataan diatas pemerintah secara tegas menjamin hak
bagi semua anak luar biasa berhak mendapatkan layanan pendidikan yang baik.
Oleh karena itu khususnya tenaga kependidikan diwajibkan untuk memberikan
pelayanan pendidikan kepada mereka sesuai dengan bidang kependidikan.
Penyelenggaraan pendidikan bagi anak tunagrahita diantaranya
pendidikan formal seperti sekolah luar biasa. Mereka berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang dimilikinya.
Peranan sekolah khususnya sekolah luar biasa memberikan pendidikan yang
bermanfaat khususnya bagi anak tunagrahita agar supaya membawa bekal dimasa
yang akan datang. Yaitu membawa kearah perkembangan sikap, pengetahuan,
ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan peserta didik dalam penyesuaian
dnegan lingkungannya serta memperoleh fisik dan mental untuk mengikuti
pendidikan.
Salah satu pembelajaran yang diberikan kepada anak tunagrahita
adalah pembelajaran ketrampilan yang menyangkut aktifitas serta berhubungan
dengan kegiatan yang dilakukan sehari-hari seperti : mandi dan mencuci.
Berdasarkan
hasil observasi dilingkungan masyarakat kenyataannya banyak sekali warga
masyarakat bahkan hampir seluruh warga masyarakat setiap kali mandi dan mencuci
menggunakan sabun.
Atas dasar itulah peneliti merasa tertarik untuk memilih proposal
yaitu tentang “KEMAMPUAN MEMBUAT SABUN
PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS VII DI SLB AL-HUDA DI LINGKUNGAN SADANANYA
“.
B.
Rumusan
Masalah
Rumusa masalah dalam penelitian ini adalah sebagai : bagaimana
kemampuan anak tuna grahita ringan kelas VII dalam membuat sabun di SLB Al-Huda
kecamatan sadananya kab.ciamis.
C.
Batasan
Masalah
Dalam pelaksanaan penelitian tentang membuat sabun maka penelitian
membatasi masalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan
membuat sabun pada anak tuna grahita kelas VII di SLB Al-Huda kecamatan
sadananya Kab. Ciamis.
2. Kesulitan-kesulitan
yang dihadapi anak tuna grahita dalam membuat sabun.
3. Upaya
mengatasi kesulitan-kesulitan dalam membuat sabun.
D.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian melakukan penelitian kepada anak tuna grahita
ringan tentang membuat sabun sebagai berikut :
1. Memperoleh
gambaran tentang terhadap kemampuan anak tuna grahita ringan kelas VII dalam
membuat sabun
2. Memahami
kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak tuna grahita kelas VII dalam membuat
sabun.
3. Memperoleh
gambaran dalam mengatasi kesulitan-kesulitan anak tuna grahita ringan dalam
membuat sabun.
E.
Definisi
Operasional
1. Pembelajaran
berarti upaya perubahan tingkah laku akibat dari interaksi dengan lingkungannya
atau perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu dalam berinteraksi
dengan lingkungannya ( depdikbud, 1995 ).
2. Meningkatkan
Kemampuan
Meningkatkan
kemampuan adalah mengembangkan potensi yang dimiliki anak ( kamus bahasa
Indonesia 2001:431). Meningkatkan kemampuan dalam hal ini adalah meningkatkan
kemampuan dalam membuat sabun.
3. Anak
tunagrahita ringan : mereka yang termasuk kelompok ini meskipun kecerdasannya
dan adaptasi sosialnya terhambat namun mereka mempunyai kemampuan untuk
berkembang dalam bidang akademik.
4. Kesulitan
belajar
Kesulitan
belajar berarti suatu kondisi yang kronis yang diduga bersumber neorologis yang
secara selektif mengganggu perkembangan integrasi dan atau kemampuan verbal (
Abdurrahman:1998:6).
Jadi
yang dimaksud peneliti memilih judul tersebut diatas adalah bagaimana upaya
guru menggali potensi yang dimiliki anak dan bagaimana cara penerapannya
sehingga memiliki kemampuan dalam bidang ketrampilan, bermanfaat dan bisa
dikembangkan baik untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat sehingga bisa
hidup secara mandiri dan tidak ketergantungan terhadap orang lain.
F.
Kegunaan
Penelitian
Setelah diadakannya penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Menambah
wawasan keilmuan bagi peneliti tentang membuat sabun pada anak tunagrahita
ringan.
2. Menigkatkan
kemampuan anak dalam proses pembelajaran.
3. Sebagai
bahan masukan bagi pihak terkait yang membutuhkan rujukan tentang masalah
kesulitan belajar dan cara menanganinya.
G.
Pertanyaan
Penelitian
Ada beberapa pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah
kemampuan anak tunagrahita ringan pada saat pelaksanaan membuat sabun.
2. Kesulitan apa
saja yang dihadapi anak tunagrahita ringan pada saat pelaksaan membuat sabun.
3. Usaha apa
saja yang harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak tunagrahita ringan pada pelaksanaan membuat sabun.
H.
Metode dan
Teknik Penelitian
1.
Metode
Metode
penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kolaboratif, maksudnya karena penelitian ini mengungkapkan masalah
yang sedang berlaku saat ini dan merumuskan pengembangan alat asesmen dilakukan
secara bekerjasama dengan guru kelas yang diteliti.
2.
Teknik
Penelitian
Adapun
teknik penelitian dalam pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah :
a. Observasi
Observasi
adalah pengamatan langsung kepada subjek penelitian yaitu guru dan anak tuna
grahita ringan kelas VII di SLB Al-Huda Sadananya.
b. Wawancara
Wawancara
adalah Tanya jawab dengan guru VII di SLB Al-Huda Sadananya.
c. Lokakarya
Lokakarya
adalah penelitian ini kerjasama antara peneliti dengan guru kelas VII di SLB
Al-Huda Sadananya untuk membuat pengembangan alat asesmen yang diberikan kepada
anak didik.
I.
Subjek
Penelitian
Yag
menjadi subjek penelitian ini adalah 1 orang guru dan 2 orang murid kelas VII
di SLB Al-Huda Sadananya.
0 komentar:
Posting Komentar