Burung berkicauan, di antara hempasan gelombang
yang tinggi menerpa pantai. Nama ku fachri aku hanyalah anak seorang nelayan,
penghasilan ayahku tidak terlalu tinggi, tapi kedua orangtua ku tetap berusaha
menyuruh aku sekolah.
Sejak SD aku didik untuk belajar, jadi tak heran
jika aku sering juara kelas, setelah lulus SD, orangtua ku berhasil menyekolah
kan aku di MTs alkautsar demi pemahaman gama islam, supaya kelak aku tau
tentang agama.
Semangat belajarku meningkat sejak MTs, itu berkat dukungan orangtua ku, dan semenjak MTs ayah mengajarku berdebat menurut akal sehat, dan pada saat itulah aku tertarik di dunia hukum, yaitu menjadi seorang pengacara. Aku tau cita-cita menjadi seorang pengacara sangatlah berat, tapi itulah mimpi besarku yang ingin aku capai.
Setamatnya di MTs aku melanjutkan sekolah menengah
atas 13 BATAM (SMA 13 BATAM). Sangat beruntung aku mendapat beasiswa dari
pemerintah berkat prestasiku, tidak sia-sia pengorbananku, dan aku sangat
bangga bisa meringankan beban kedua orangtua ku.
Semenjak di SMA inilah aku kenal dengan nama
motivasi, ayahku seringkali memotivasi diriku yang membuat semangat belajarku makin
membara, ada satu motivasi yang sampai sekarang paling ku ingat dari ayahku,
ayah ku berkata kepada ku, “nak ayah ada satu nasehat untuk mu”
“apa tu yah…”
“pemuda yang baik adalah pemuda yang mampu mengatasi masalahnya sendiri, dan mampu membawa kehidupanya lebih baik, lewat kerja kerasnya sendiri, kamu lihat betapa banyak anak orang kaya yang berpoya-poya dengan harta orangtuanya pemuda semacam ini adalah pemuda yang pemalas, dilihat dari materi memang mereka bagus, tapi kalu dilihat dari usahanya sendiri sebenarnya mereka nol, tidak ada apa-apanya”.
“apa tu yah…”
“pemuda yang baik adalah pemuda yang mampu mengatasi masalahnya sendiri, dan mampu membawa kehidupanya lebih baik, lewat kerja kerasnya sendiri, kamu lihat betapa banyak anak orang kaya yang berpoya-poya dengan harta orangtuanya pemuda semacam ini adalah pemuda yang pemalas, dilihat dari materi memang mereka bagus, tapi kalu dilihat dari usahanya sendiri sebenarnya mereka nol, tidak ada apa-apanya”.
Mendengar kata sang ayah hati ku semakin membara
penuh semangat, aku bertekat akan mengejar mimpi ku menjadi seorang pengacara,
Alhamdulillah aku diteriam kuliah di UIB aku masuk di bidang hukum, lewat ketekunanku
berorganisasi dan belajar, akhirnya aku bisa mengejar mimipiku, dan aku berkata
kepada ayahku, “ayah ini janji ku kepadamu, aku berhasil menjadi pemuda yang
ayah katakan, aku berhasil lewat usaha ku sendiri”
0 komentar:
Posting Komentar