Selasa, 18 November 2014

MERINDUKAN MASA-MASA ITU LAGI

Malam menjelang pagi, atap langit masih remang-remang pudar, disaat umat manusia yang lainnya masih menikmati tidur lelap dan dengan udara yang masih segar. Suhu udara terasa lumayan dingin, aku sudah harus bangun dan mandi air di bak mandi dingin seperti baru mengalir dari kutub utara, kadang-kadang kanya fotocopi ( tidak mandi hanya cuci muka ), itu mungkin kebiasaan buruk.
Suara itu hampir setiap hari kudengarkan “ bangun...bangun....subuh.....subuhhh..

Suara ustadz yang kecil dan lembut itu membangunkan aku dari tiduer yang kurang nyaman. Dengan melawan rasa kantuk yang amat sangat berat dan nyawa setengah hidup. Terkadang ustadz yang sabar harus berulang kali membangunkan kami yang tidurnya seperti orang mati saja. Kamar kecil sempit yang berbentuk panggung petak, dinding dan alas terbut dari kayu hanya mampu menampung 4 orang siswa saja. Suara ombak yang rasanya seperti halilintar yang tambah tidak betah dan menyebalkan. Ditambah lagi karena kelelahan tadi memikirkan hal-hal yang tidak penting, tadi sore diantar sama keluarga ke asrama, mengharukan sekali rasanya dipisah dengan orang tua seperti diasingkan kesuatu tempat yang tidak ada penghuninya.
Fikiran negatif itu muncul lagi, mungkin orang tuaku sudah tidak sanggung mmendidiku yang tidak bisa diatur, da dulunya ketika di smp lumayan bandel karna sebaya kami ini bisa dikatakan remaja labil, dan maklum lah aku ini anak bungsu dari 2 bersaudara.
Beberapa hal yang paling aku rindukan ketika masih berada disana adalah ketika salat berjamaah , aneka masalan gulai dan sambal-sambal dari kak dapur yang menurutku sangatlah istimewa, setelah 3 tahun disana. Dan sekarang aku sudah wisuda dan menjadi seorang mahasiswa aku ingin merasakan saat-saat itu lagi. Aku masih merindukan seragam putih abu-abu itu dan segala perangkat disana sekolahku tercinta


0 komentar:

Posting Komentar