Pagi itu danu didalam kamarnya yang
tampak berantakan dan tidak rapi tampak bermalas-malasan ditempat tidurnya. Jam
weker ysng ada diatas meja belajarnya telah menunjukan pukul 8 pagi. Ia malah
menguap saja berkali-kali tanpa menghiraukan matahari yang telah menjulang
tinggi.
Dan..bangun...bangun...sampai
dipanggil berkali-kali oleh ibunya. Danu tetap saja tidak bangun. Akhinrnya
danu teriak bu fatimah membangunkan danu.
Pada saat itu ia merasa telah menjadi
raja yang kaya raya dan mempunyi banyak permaisuri yang senantiasa dikawal
pengawal yang selalu siap menjaga kapanpun dan dimanapun ia pergi. Sesaat ia
tengah jalan-jalan dengan salah satu permaisurinya yang mempesona.
Ditemngah-tengah perjalanan tiba-tiba
hujan mengguyur mereka sehingga basah kuyup. Mendadak sang permaisuri marah
kepadanya tanpa sebab. Karena tak kuat dengan rasa dingin, danu pun mulai
perlahan-lahan membukakan matanya. Ternyata bu fatimah menyiram danu dengan
seember air sambil marah-marah.
Aduh....ibu...ibu ini gimana thho, kok
danu disiram air, kan dingin bu. Oalah le..le dasar anak gak tau diri sekarang
ini udah jam berapa? Baru aja jam seengah sembilan kan masih pagi bu...wong
nanti masuk kuliahnya jam etengah sepuluh. Jam setengah sembilan kamu bilang
masih pagi? Dasar anak malas. Mau jadi guru macam apa, kalau bangunnya siang
terus. Ayo bangun, terus siap-siap untuk berangkat kuliah biar nanti ga telat.
Keluarga danu tergolong keluarga yang
standar dalam hal kekayaannya. Bu fatimah merupakan seorang guru di sekolah
dasar. Pak budi guru smp, kakanya yang bernama sulasti selesai kuliah S1 dan
mengajar disebuah sma, sedangkan danu masih kuliah pada tingkat akhir dan
setahun lagi dia lulus.
Sewaktu sampai dikampus, ternyata
dosen yang mengajar mata kuliah itu tidak hadir. Karena sakit dan digantikan
oleh dosen lain. Dosen yang menggantikannya adalah prof. Sunarto. Sebelum
menutup perkuliahan ada kalimat yang diucapkan oleh prof. Sunarto, semoga
kalian sukses.
Sesampainya dirumah danu masih
memikirkan tentanfg cerita yang disampaikan prof. Sunarto. Hari itu juga
melamun sampai larut malam. Bu fatimah menjadi heran dengan melihat tingkah
laku danu yang tidak seperti biasanya. Apa apa toh le? Dari tadi ibu lihat kamu
melamun terus? Ada apa, apa ada masalah? Kalau ada masalah bicara ke ibu. Nggak
ada masalah kok bu....danu Cuma berfikir aja, bagaimana caranya danu bisa
seperti orang yang diceritakan oleh prof. Sunarto tadi.
Cerita tersebut menceritakan orang
yang sukses menjadi guru. Padahal orang itu malas kuliahnya. Bukannya kamu
memimpikan guru yang sukses? Ia bu saya ingin menjadi guru yang sukses ( jawab
danu), makanya ubahlah sikapmu bermalas-malasan itu menjadi rajin.
Pagi itu rasanya tidak seperti biasa.
Apa yang membawa danu hingga pagi-pagi sekali danu sudah bangun pukul tujuh, ia
sudah bersiap siap untuk berangkat kuliah. Lo le kok malah duduk duduk saja?,
sana berangkat kuliah, bukannya kamu ingin berubah dan menjemput impianmu
menjadi guru yang sukses.
Oke bu? Danu siap berangkat dan
menjemput impian danu. Tapi sebelumnya uang saku dulu hee...
0 komentar:
Posting Komentar