Selasa, 18 November 2014

jarah yang tak terlupakan

Hai..nama saya tia, nama aku sangat sample cukup tiga kata, karena kesalahan penulisan akta kelahiranku, teman-temanku suka manggil tia pakot. Aku terima sajalah dengan hati tabah. Aku adalah santri kolong (santri yang suka pulang kerumah). Di madrasah akan mengadakan jarah setelah selesai ulangan.

Ulanganpun sudah selesai, jarahpun mulai dibicarakan. Dan akupun pulang untuk memberitahu ibu.
Assalamualaikum??? Sapa aku, sambil mengetuk pintu. Waalaikumsalam...jawab ibuku. “ kok kamu tumben pulang, gak nginep di kobong? Tanya ibu”.
“bu, besok akan diadakan jarah ke pamijahan bersama santri dan dewan-dewan guru,bu!
Ya udah kamu kalau mau ikut, kamu harus bangubn jam 04.00, untuk siap-siap dan kamu masak untuk bekal nya, karena ibu repot nih! Ade kamu nangis melulu. Kata ibu sambil masuk kamar.
Baik, bu jawabku sambil buka gardeng kamar. Akupun langsung tidur, gak sabar untuk besok pagi jarah. Akupun langsung tidur tepat pukul 04.00, akhirnya aku siap-siap, dan langsung kumpul di madrasah. Lalu aku dan santri-santri masuk kedalam bus. Sesudah tiba kami berjalan ke makam yang jauhnya 500 m sambil berdoa, yang dipimpin oleh dewan guru. Lalu setelah itu kami berjalan lagi ke gua desa pamijahan, kecamatan bantar kalong jauhna 2 km. Didalam goa aku membawa botol aqua untuk membawa air zam-zam. Dan pas aku masuk di goa keadaannya gelap, mana banyak barang-barang yang aku bawa. Akupun berjalan bersama temanku mina.
Duh min, mana licin batu-batu didalam goanya, kataku sambil berjalan dengan pelan-pelan.
Iya nih, jawab mina. Aduh min!!! Aku terpeleset didalam gua, mana gelap lagi...bilangku.
Saya juga gak bisa jalan nih...kata mina. Mina pun ninggalin saya sambil tertawa.
Banyak orang yang tertawa dan sambil cemas mendengar aku terpeleset dibatu yang besar dan licin.

Lalu aku melanjutkan perjalanan dan diperjalanan aku menemukan airnya keluar dari sebuah batu-batuan air itu terkenal dengan nama air zam-zam. Banyak orang yang membutuhkan air itu. Karna air itu sangat istimewa lalu akupun melanjutkan lagi perjalanan dan tiba di pintu gua tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar