Selasa, 18 November 2014

kisah tentang penjual koran yang jujur

Diufuk timur, matahari belum tampak. Udara pada pagi hari terasa dingin. Alampun masih diselimuti embun pagi. Seorang anak mengayuh sepedanya ditengah jalan yang masih lengang.
Ia adalah seorang penjual koran yang bernama doni. Menjelang pukul 5.00. ia telah sampai ditempat agen koran dari beberapa penerbit. Ambil berapa don?  Tanya bang karno. “biasa saja”. Jawab doni. Bang karno mengambil sejumlah koran dan majalah yang biasa dibawa doni untuk langganannya. Setelah selesai ia pun berangkat.

Ia mendatangi pelanggan setianya dari satu rumah kerumah yang lainnya. Begitulah pekerjaan doni setiap harinya. Menyampaikan koran kepada para pelanggannya semua itu dikerjakannya dengan gembira. Ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab.
Ketika doni sedang mengacu kepada sepedanya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan sebuah benda . benda tersebut adalah sebuah bungkusan plastik warna hitam. Doni jadi gemeteran ia ragu-ragu dan merasa ketakutan karena akhir-akhir ini sering terjadi peledakan bom dimana-mana. Doni khawatir benda itu adalah bungkusan bom. Ia mencoba membuka bungkusan tersebut tampak didalam bungkusan itu terdapat sebuah kardus.
Doni segera membuka bungkusan itu dengan hati-hati. Alangkah terkejutnya dia ternyata didalamnya terdapat kalung emas dan perhiasan lainnya. Wah apa ini! Tanya doni dalam hati. Milik siapa ini ya...sambil membolak balik cincin dan kalung yang ada didalam kardus.
Didalam kardus tersebut terdapat kartu kredit. Lho...ini kan milik pak alif . kasihan sekali pak alif, rupanya ia telah kecurian. Gumammnya dalam hati.
Lalu doni segera memberitahukannya ke pak alif. Ia menceritakan apa yang terjadi dan ia temukan. Betapa senangnya pak alif karna perhiasan milik istrinya telah kembali.
Ia bersyukur perhiasan itu tidak jatuh ketangan orang jujur.
Sebagai tanda terimakasih nya pa alif memberikan modal kepada doni untuk membuka kios dirumahnya.


Itulah akhir dari sebuah kejujuran yangv akan mendatangkan kebahagiaan di kehidupan kelak.

0 komentar:

Posting Komentar